Wednesday, August 30, 2006
rindu sungai
Mentari bersinar lembut
beberapa anak memandikan kerbau
ku berjalan melewati mereka
kuberjalan diantara petak-petak
kulihat air mengalir
kerikil hitam begitu jelas terlihat didasar sungai
air gemericik begitu jelas terdengar
kesepian terasa semakin dalam
hanya terlihat air jernih
kuangkat kaki ke air jernih
terasa dingin dan sejuk
ku kini tertawa bersamamu
tiada saat yang indah selain bersamamu
tiada tawa yang indah selain bersamamu
kupetik ujung rerumputan
kumainkan bunga-bunga merah
hari mulai sore, langit mulai menjatuhkan titik-titik air
kukira embun ternyata hujan
aku mulai berlari mencari tempat teduh
kudekap engkau
kita berdua merasa kesepian
13 maret 1998
1000 mil lebih sedepa
gubuk sunyi, dipinggir danau
diam-diam tersenyum
dipeluk mentari senja
yang juga nakal meraba-raba
ujung bunga rerumputan
lagu alam memang sunyi, sayang
apalagi sore ini
sore ini sore sabtu
sore biasa kita berdua
membelai mentari senja
di ujung jalan bandung utara
mentarinya yang ini juga sayang
cuma jarak yang memisah kita
1000 mil lebih sedepa
1000 mil pun lebih sedepa
lagu alam memang sunyi sayang
lagi pula bukan puisi
cuma bahana yang diam-diam
lalu bangkit dari dalam hati
lagu alam sunyi,
lagi jarak memisah kita
1000 mil lebih sedepa
1000 mil pun lebih sedepa
gubuk sunyi dipinggir danau
Subscribe to:
Posts (Atom)